Sering mendengar kata percetakan, atau sering kali mengucapkan kata tersebut? Tapi apakah kamu tahu pengertian percetakan itu sendiri?
Nah, kata ini mungkin masih belum familiar bagi masyarakat sekitar. Kamu juga tidak bisa menutup mata, bahwa pada masa kini ada sejumlah orang yang masih belum mengenal dengan kata percetakan.
Zaman juga mengalami perkembangan secara terus menerus, oleh karena itu percetakan kini hadir untuk memberi kemudahan. Akan tetapi ada banyak orang yang masih belum mengenal percetakan, sehingga mereka pun mempertanyakan.
Nah, maka dari itu disini akan membahas tentang mulai dari sejarah, pengertian percetakan sampai pembagian dan tahap percetakan itu sendiri.
Sejarah Percetakan
Dimulai dari sejarah percetakan dengan adanya tulisan di dinding gua yang sudah berumur sekitar 30.000 tahun lamanya. Bermula dari bangsa Mesir yang mencatat sejarah ini, bahwa masyarakat Mesir membuat ukiran yang dikenal dengan sebutan Hieroglyphics pada suatu permukaan batu.
Kemudian orang China memperbanyak penemuan, salah satu penemu kertas yaitu Cai Lun pada abad pertama sampai kedua. Selain penemuan kertas juga dibarengi dengan Movable Type yang berasal dari tanah liat.
Selanjutnya orang Korea pertama kali yang membuat Movable Type dari perunggu pada pertengahan abad ke-13. Tapi, pada abad ke-15 tidak diketahui adanya hubungan antara penemuan awal orang asia dan penemuan percetakan di Eropa.
Nah, sebelum percetakan ditemukan di Eropa semua informasi yang tercatat ditulis dengan tangan. Kemudian buku itu disalin oleh para ahli yang disebut scribe, yang menghabiskan waktunya untuk menyelesaikan satu jilid buku.
Metode ini yang membuat proses pembuatannya lama dan hanya sedikit orang yang memiliki kesempatan untuk membaca karya yang sudah selesai.
Setelah itu, teknik cetak pertama kali mulai dikenal dari kota Mainz, Jerman pada tahun 1440, yang merupakan sentra kerajinan uang logam pada saat itu.
Metode cetak pertama kali ini diperkenalkan oleh Johannes Gutenberg dengan inspirasi uang logam yang digesekkan dengan arang ke atas kertas.
Apa Itu Percetakan?
Nah, untuk pengertian percetakan sendiri yaitu sebuah industri yang berupa tulisan atau gambar dengan memanfaatkan tinta melalui mesin cetak dengan jumlah yang sangat banyak.
Percetakan bisa menghasilkan banyak produk dengan memanfaatkan mesin percetakan. Hasil dari percetakan ini bisa berupa buku, koran, majalah sampai label untuk media promosi.
Ada banyak sekali teknik yang diterapkan dalam proses pengerjaannya, yang dimana hal ini terdiri dari sablon, cetak relief sampai percetakan yang memanfaatkan sistem digital.
Contoh dari pemanfaatan percetakan dalam sistem digital yaitu laser, pita jarum atau inkjet juga teknik rotogravure. Apa itu rotogravure? Rotogravure merupakan suatu teknik percetakan yang digunakan untuk mencetak bahan yang terbuat dari PVC, plastik, aluminium dan juga kertas.
Nah, saat ini percetakan juga sudah menerapkan teknik cetak poly.
Apa itu teknik cetak poly? Teknik ini akan memberikan suatu sentuhan emas atau perak pada permukaan agar hasil bisa menarik. Selain itu, ada juga teknik emboss yang juga bisa menghasilkan suatu cetakan timbul pada permukaannya. Kedua teknik ini sudah beredar dan sudah banyak yang menggunakan.
Pembagian Jenis Printing
Setelah mengetahui pengertian percetakan itu apa, sekarang akan membahas tentang jenis printingnya.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas sedikit, bahwa banyak proses pengerjaan percetakan. Nah, disini ada berbagai jenis printing yang bisa diterapkan.
Digital printing dan juga offset printing, kedua jenis printing ini menjadi pilihan bagi orang yang mempunyai jasa. Bahkan, ada juga penyedia jasa yang menawarkan metode percetakan agar suatu produk bisa dibuat secara maksimal.
Penasaran dengan digital printing dan offset printing? Baca terus artikel ini sampai akhir.
Digital Printing
Mungkin sebagian orang sudah mendengar tentang digital printing. Tapi ada juga yang masih yang mempertanyakan tentang percetakan digital printing?
Mudah saja, percetakan ini menggunakan hasil desain dengan format cmyk atau gambar digital yang ada dan kemudian menggunakan mesin tertentu. Tujuannya untuk mencetak gambar atau tulisan secara langsung di atas media yang sudah ditetapkan.
Seperti contoh bahan spanduk yang banyak jenisnya dan menghasilkan cetak seperti baliho, billiboard, neon box, poster, stiker, produk fotografi dan x banner yang memiliki ukuran tersendiri.
Offset Printing
Sedangkan untuk offset sendiri yaitu percetakan yang menerapkan metode mencetak gambar atau tulisan menggunakan mesin biasa, dan memerlukan waktu untuk proses pengeringan hasil cetak.
Proses ini dimulai dari persiapan media yang akan dicetak atau kertas, kemudian siapkan gambar atau tulisan yang akan dicetak dan transfer ke plat.
Kemudian plat baru ditransfer kembali ke lapisan karet. Jika tulisan atau gambar sudah ditransfer akan ada di permukaan media yang sudah ditetapkan.
Contoh dari produk hasil dari offset ini yaitu buku, kop surat, album foto, cover, brosur, undangan dan lainnya. Bahkan jenis kertas kartu nama juga menjadi hasil dari offset printing ini.
Tahap Percetakan
Dalam menghasilkan suatu produk yang bagus dengan kualitas yang baik, harus melalui beberapa tahapan yang perlu diperhatikan, yaitu:
Typesetting
Typesetting merupakan tahap pertama dari proses percetakan. Ini merupakan metode yang dimana kata-kata diubah menjadi corak yang sesuai untuk proses percetakan saat nanti.
Nah, untuk typesetting modern termasuk juga phototypesetting atau komposisi komputer, yang dimana komposisi komputer telah merevolusi typesetting.
Pada phototypesetting, setiap karakter typeset diciptakan dari master image karakter tersebut. Master image baik secara fotografis maupun sebagai media informasi digital dalam komputer.
Image Assembly (Pengaturan Gambar)
Pada tahap kedua yaitu pengaturan gambar, yang dimana saat huruf cetak telah siap. Maka akan dikombinasikan dengan ilustrasi dan setelah itu diletakkan pada posisinya di halaman. Proses ini dinamakan layout.
Film dari huruf cetak ini dikombinasikan dengan film dari ilustrasi dalam proses yang disebut stripping. Dan kombinasi terakhir setiap film dari setiap halaman digunakan untuk platemaking.
Biasanya, satu plat percetakan mempunyai beberapa image dari halaman yang berbeda. Finishing dari semua halaman diposisikan di atas plat, sehingga beberapa halaman tersebut berada dalam urutan yang sesuai setelah lembaran dicetak dan dilipat.
Platemaking (Pembuatan Plat)
Sudah saya bilang tadi, bahwa semua lembaran salinan typeset dan artwork telah dipasang menjadi layout, maka proof dibuat untuk memastikan semua bagian dan warna ada dalam tempat yang sesuai.
Proof ini memberikan kesempatan pada pelanggan, agar bisa menilai adanya kesalahan dan bisa melihat bagaimana hasil cetakan yang terlihat nantinya.
Layout yang sudah dikoreksi digunakan untuk membuat plat dari gambar yang akan dicetak. Plat ini dibuat dari substansi keras layaknya logam, karet atau plastik.
Gambar yang akan dicetak ditransfer ke plat dengan cara yang berbeda-beda. Gambar akan tercetak saat plat yang telah ditintai menekan kertas atau material lain.
Printing Presses (Mesin Pencetak)
Dalam tahap ini, saat plat percetakan telah buat akan diletakkan pada mesin yang dinamakan presses yang digunakan untuk mencetak pada kertas.
Mesin percetakan akan melakukan beberapa fungsi secara otomatis. Seperti presses menintakan plat, meletakkan kertas atau bahan lain dan mencetak image dengan bagian yang tercetak.
Presses bisa mencetak satu maupun beberapa warna. Tapi pada percetakan multiwarna setiap warna membutuhkan unit percetakan yang terpisah dengan plat dan tinta yang berbeda.
Jenis presses ini banyak dan berbeda, tapi semua hanya terdiri dari atas tiga kategori, yaitu:
- Platen presses (permukaan rata)
- Presses silinder
- Rotaty presses (gerakan mamutar)
Diatara ketiga kategori tersebut, rotaty prosses termasuk jenis yang sering digunakan saat ini.
Penyelesaian dan Penjilidan
Ini merupakan tahap terakhir, setelah selesai dicetak biasanya melalui operasi akhir untuk menjadi produk yang sudah jadi. Beberapa lembaran seperti poster dan sebagainya bisa langsung dikirim tanpa proses lebih lanjut. Dan juga produk yang dicetak dalam ukuran besar.
Setelah lembaran dicetak dan dilipat, barang-baran ini disebut sebagai signature. Caranya yaitu disusun urutannya, dibatasi dan dipotong. Proses ini memerlukan pelipatan dan memotong signature atau disebut dengan finishing.
Proses selanjutnya yaitu bisa dengan penjepretan atau stapling, penjahitan atau bisa juga dengan pengeleman halaman pada bagian punggung. Hasil tersebut bisa berupa buku, majalah dan katalog.
Sebenarnya ada banyak metode yang berbeda, tapi tiga metode ini yang sering digunakan pada umumnya. Perbedaannya hanya mengenai tipe dari plat atau permukaan pencetakan.
Bisa menggunakan letterpress yang dilakukan dengan permukaan pencetakan yang timbul, litografi yang dilakukan dari permukaan percetakan datar dan gravure yang dilakukan dari permukaan pencetakan yang cekung ke dalam.
Penutup
Demikian informasi yang bisa saya bagikan. Jika ada kurang atau salah kata, bisa komentar di bawah dan semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi orang yang membutuhkan, termasuk kamu yang membaca ini.
Like dan share jika kamu menyukai artikel ini, agar teman kamu bisa memahami juga tentang pengertian percetakan ini.
Terima kasih, salam berbagi untuk saling melengkapi.
Kita Membutuhkan Informasi Percetakan yang seperti ini. Di indonesia ini sangat langka informasi percetakan yang akurat dan terpercaya. Semoga blog ini adalah awal yang baik untuk memajukan industri percetakan di Indonesia ini, mengingat banyak sekali orang yang belum terlalu mengenal percetakan itu sendiri.
Sebagai tambahan Sablon dan 3D Printing label printing juga menjadi bagian industri printing yang penting juga untuk di simak dan dipelajari. Salam sukses !