pengertian desain grafis

Pengertian Desain Grafis | Prinsip dan Unsur dalam Desain Grafis

Apa pengertian desain grafis? Pastinya dalam kehidupan sehari-hari sudah sering mendengar yang namanya desain grafis. Apalagi yang mempunyai hobi menggambar, pasti sudah tidak asing lagi dengan kata ini.

Jika kamu menyukai dunia desain atau sangat suka mendesain. Alangkah baiknya kamu mengetahui dahulu apa pengertian dari desain grafis itu sendiri.

Nah, di bawah ini adalah penjelasan tentang pengertian desain grafis dan juga prinsip yang ada dalam desain grafis.

Pengertian Desain Grafis

pengertian desain grafis
justcreative.com

Desain grafis merupakan kegiatan kreatif guna untuk menciptakan karya yang fungsional dan estetis. Dalam desain grafis ada berbagai jenis media yang proses komunikasinya tidak hanya mengandalkan teks, tapi juga ada unsur visualnya.

Desain grafis bisa juga dikatakan suatu proses atau kata kerja dengan hasil dari proses itu sendiri.

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan, desain grafis ini terus berkembang mengikuti siklus, mengapa? Karena bidang ini termasuk salah satu bidang studi yang paling cepat dalam beradaptasi terhadap perkembangan zaman.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan dijelaskan satu persatu pengertian dari desain grafis.

Pengertian Desain

Desain merupakan metode perancangan estetika yang didasari dengan kreatifitas. Sedangkan menurut JB. Reswick, desain adalah kegiatan kreatif yang melibatkan penciptaan sesuatu yang baru dan berguna yang sebelumnya tidak ada.

Seorang yang bernama Yasraf mempertegas dalam pendapat tersebut, dengan demikian desain adalah kegiatan kreatif dan progresif dengan produk, yang dimana produk akhirnya adalah kebaruan dan perbedaan.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, bahwa desain adalah suatu proses kreatif yang bisa menghasilkan produk yang berguna bahkan tidak ada sebelumnya.

Pengertian Grafis

Setelah memahami pengertian dari desain, saatnya untuk pengertian dari grafis. Grafis merupakan sesuatu yang ada hubungannya dengan seni rupa yang meliputi gambar, ilustrator, pahatan sampai kaligrafi.

Dalam istilah grafis, yang digunakan bukan visual atau benda, mengapa? Karena visual bukan kata benda, sedangkan pengertian desain sangat erat dengan benda yang dihasilkannya. Jadi istilah yang digunakan harus bisa mengakomodir proses, juga benda yang nantinya akan dihasilkan.

Pengertian Desain Grafis Menurut Para Ahli

pengertian desain grafis menurut para ahli
kbworks.org

Setelah memahami tentang pengertian desain grafis di atas, adapun beberapa pendapat dari para ahli tentang desain grafis sebagai berikut.

Suyanto

Menurut Suyanto, desain grafis bisa didefinisikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis juga industri yang biasa disebut dengan seni komersil.

Blanchard

Menurut Blanhard, desain grafis merupakan suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni, dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan.

Danton Sihombing

Menurut Danton Sihombing, desain grafis yaitu mempekerjakan berbagai elemen seperti simbol, makna, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar. Baik itu dengan teknik fotografi maupun ilustrasi.

Jessica Helfand

Menurut Jessica Helfand, desain grafis yaitu kombinasi yang kompleks antar teks dan gambar, foto dan ilustrasi, angka dan grafik yang membutuhkan pemikiran khusus dari seseorang yang bisa menggabungkan elemen-elemen tersebut.

Sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang unik, berbeda, sangat berguna, mengejutkan atau subversif dan mudah diingat banyak orang.

Preble & Sarah

Sedangkan menurut Preble dan Sarah, desain grafis merupakan suatu istilah penamaan yang bisa mengacu pada latar dwimatra atau dua dimensi (2d) yang bervariasi baik format dan kompleksitasnya.

Warren

Menurut Warren, desain grafis merupakan suatu terjemahan dari ide dan tempat kedalam beberapa jenis urutan struktural dan visual.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa desain grafis adalah ilmu multidisiplin yang mayoritasnya melibatkan seni rupa dan ilmu komunikasi.

Dimana jangkauannya ini sangat luas, sehingga tidak hanya suatu gambar saja, melainkan juga jenis media komunikasi visual lainnya.

Selain itu, desain grafis ini bisa menghasilkan produk yang tidak dikenakan secara fisik oleh pengguna, tapi lebih digunakan secara psikis.

Prinsip Desain Grafis

prinsip desain grafis
mbahbelajar.com

Setelah mengetahui pengertian dari desain grafis, saatnya untuk mengetahui prinsip dari desain grafis.

Prinsip ini merupakan aturan dalam membuat atau merancang suatu desain. Hal ini sangatlah penting, karena desain bukan hal yang sembarangan, melainkan mempunyai tujuan yang bermakna dan tidak dilakukan dengan sia-sia.

Berikut adalah beberapa prinsip dari desain grafis yang bisa diterapkan atau dilakukan saat akan membuat desain.

1. Kontras (Contrast)

kontras
medium.com

Kontras termasuk prinsip desain yang penting, mengapa? Karena memungkinkan untuk menarik elemen-elemen terpenting pada desain dan memberikannya penekanan.

Kontras ini terjadi saat dua elemen desain bertentangan satu sama lain. Seperti contoh  warna hitam dan putih, kotak dan bulat, titik dan garis, tebal dan tipis, modern dan tradisional.

Kontras ini sangat berguna sekali, karena bisa memadukan mata audien untuk menuju kebagian terpenting dari desain tersebut.

2. Kejelasan (Clarity)

kejelasan
uroburos – pixabay.com

Kejelasan dalam sebuah desain itu termasuk bagian penting dari prinsip desain, mengapa? Karena hal tersebut akan menimbulkan karya yang dibuat memiliki arti ganda atau ambigu.

Seperti contoh, karya yang dibuat memiliki arti “A”, sedangkan orang lain justru salah dalam mengartikannya, bahwa karya yang dibuat itu memiliki arti “B”.

3. Kesederhanaan (Simplicity)

kesederhanaan
139904 – pixabay.com

Selain kejelasan juga harus memperhatikan kesederhanaan dalam membuat desain, mengapa demikian? Karena kebanyakan orang itu menyukai desain yang simple dan juga elegan.

Karena pencapaian dari prinsip kesederhanaan ini adalah bisa membuat orang menjadi lebih betah dengan hasil desain yang dibuat, juga pesan yang ada dalam karya bisa tersampaikan dengan baik dan juga singkat.

4. Kesatuan (Unity)

kesatuan
TheDigitalArtist – pixabay.com

Prinsip kesatuan dari desain ini, bisa didefinisikan sebagai pengaturan yang tepat pada elemen-elemen desain untuk memberikan keselarasan secara menyeluruh.

Biasanya desainer menggunakan kesatuan agar elemen dalam suatu komposisi terlihat berhubungan. Nah, saat setiap elemen mempunyai hubungan visual antara satu dan lainnya yang jelas, maka lebih mudah untuk disatukan.

Kesatuan tersebut akan mencapai beberapa hal, se[erti berikut

  • Konsep mudah dikomunikasikan dengan lebih jelas.
  • Komposisi menjadi tidak membingungkan atau tidak berantakan.
  • Desain lebih terkonsep dan membangkitkan kualitasnya.

5. Keseimbangan (Balance)

keseimbangan
nandhukumar – pixabay.com

Yang dimaksud dalam prinsip desain berupa keseimbangan ini adalah harus memiliki bobot pada desain yang nantinya akan dibuat. Nah, bobot ini bisa meliputi bentuk, warna, ukuran dan juga tekstur. Dengan demikian, nantinya akan memikirkan penempatan elemen desain yang bisa terlihat secara seimbang.

Seperti contoh, menempatkan elemen yang berbobot tinggi yang fokus pada satu titik saja. Hal ini akan menyebabkan efek negatif, mengapa? Karena mengisyaratkan bahwa bagian lain bukan elemen yang penting.

Prinsip dalam desain grafis yang berupa keseimbangan ini terbagi menjadi 2, yaitu:

  • Keseimbangan Simetris, merupakan keseimbangan formal dalam gambaran visual, yang dimana keseimbangan tersebut memiliki kesamaan persis, baik dari segi ukuran, bentuk dan warna.
  • Keseimbangan Asimetris, merupakan keseimbangan tidak formal dalam gambaran visual, yang dimana keseimbangan tersebut tidak memiliki kesamaan. Tapi, ada salah satu lingkup yang membuatnya terlihat seimbang.

6. Penekanan (Emphasis)

penekanan
27707 – pixabay.com

Penekanan atau emphasis, merupakan prinsip desain yang mengacu pada adanya pemberian fokus untuk satu bagian tertentu dalam sebuah desain.

Seperti contoh, jika membuat poster untuk sebuah acara pengajian, maka yang harus diperhatikan adalah menyusun beberapa bagian dalam bentuk pertanyaan, antara lain:

  • Siapa pembicara dalam pengajian tersebut?
  • Apa tema dari pengajian tersebut?
  • Dimana lokasi pengajian berlangsung?
  • Kapan pengajian itu berlangsung?

Dari pertanyaaan tersebut, harus memilih satu untuk dijadikan sebuah penekanan dalam membuat poster. Jika dalam poster tersebut yang terpenting adalah nama dari pembicara pengajian, maka itu yang harus ditonjolkan dalam desain poster.

Selain itu, juga harus bisa mengkombinasikan warna, agar informasi yang terpenting tersebut akan lebih terlihat menonjol.

7. Gerakan (Movement)

gerakan
Free-Photos – pixabay.com

Prinsip desain selanjutnya yaitu gerakan atau movement, merupakan pengendalian elemen dalam sebuah komposisi desain grafis. Nah, hal tersebut akan membuat orang melihat dan seolah-olah diarahkan untuk berpindah dari satu elemen ke elemen lainnya.

Jika sudah seperti itu, maka informasi atau pesan yang disampaikan kepada setiap orang yang melihat desain tersebut akan lebih tepat sasaran.

Mengapa demikian? Karena orang yang melihat hasil desain tersebut akan melihat secara keseluruhan. Selain itu, prinsip desain ini akan dapat menciptakan cerita atau narasi yang terkandung dalam desain tersebut.

8. Pengulangan & Ritme (Repetition & Rhythm)

pengulangan
Pexels – pixabay.com

Pengulangan merupakan salah satu prinsip yang digunakan untuk memperkuat tampilan keseluruhan dari sebuah desain. Prinsip desain dari pengulangan ini akan menghubungkan berbagai elemen yang berada agar bisa terlihat rapi dan konsisten.

Adapun pengulangan ini terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Reguler (Regular), merupakan pola pengulangan yang mempunyai jarak dan bentuk yang sama. Pola pengulangan ini biasanya digunakan untuk jenis desain dalam bentuk bingkai.
  • Mengalir (Flowing), sesuai dengan namanya yang akan menimbulkan kesan bergerak dan dinamis. Biasanya pola seperti ini bisa terbentuk dengan menggunakan kurva, garis, bentuk lingkaran atau spiral.
  • Progresif (Gradual), bentuk progresif dimana dengan menyertakan perubahan bentuk yang terjadi pada setiap tahapannya.

Sedangkan ritme digunakan untuk mengatur pengulangan yang lebih terstruktur. Sehingga, hasil dari desain tersebut akan mempunyai seni tersendiri. Ritme bisa tercapai dengan elemen linier, bergantian, gradasi atau bentuk yang rumit.

9. Ruang Kosong (White Space)

ruang kosong
Foundry – pixabay.com

Prinsip desain yang terakhir yaitu ruang kosong atau white space, ruang yang mengacu pada jarak dan area tertentu dalam sebuah komposisi desain. Ruang dalam prinsip desain ini terbagi menjadi 4, sebagai berikut:

  • Ruang positif, yang dimana tempat subjek utama dalam komposisi desain akan menjadi titik fokus dalam sebuah kesatuan desain grafis.
  • Ruang negatif (negative space), merupakan tempat kosong dalam sebuah desain grafis yang mengelilingi objek. Adapun sifat dari ruang negatif ini lebih pasif dan didefinisikan sebagai tepi dari ruang positif yang ada disekitar ruang negatif tersebut.
  • Ruang dua dimensi (2d), merupakan tempat yang dimana bentuk visual dalam desain tersebut akan terlihat datar dan tidak mempunyai kedalaman. Bahkan orang yang akan berasumsi, bahwa desain tersebut hanya memiliki panjang dan lebar.
  • Ruang tiga dimensi (3d), merupakan tempat dimana subjek tersebut sudah diberi dengan sentuhan kedalaman. Yang dimaksud sentuhan ini berupa warna terang ke gelap. Atau bisa memberi arsiran untuk menunjukkan adanya ruang 3 dimensi dalam desain tersebut.

Unsur Desain Grafis

unsur desain grafis
rectmedia.com

Dalam dunia desain grafis, pasti ada faktor yang bisa mempengaruhi keseluruhan hasil desain. Faktor tersebut adalah unsur yang nantinya membentuk suatu desain grafis.

Adapun unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

1. Garis (Line)

pengertian desain grafis - line

Unsur yang paling dasar dalam desain grafis yaitu garis atau line, yang dimana sebuah garis menghubungkan satu titik dengan titik lainnya. Baik itu dalam bentuk vertikal, horizontal, diagonal maupun bentuk lainnya.

Unsur desain grafis berupa garis ini sering dipahami sebagai elemen satu dimensi, mengapa? Karena garis ini tidak mengenal kedalaman atau depth, tapi hanya mengenal panjang dan ketebalan.

Meskipun terlihat sederhana, tapi bentuk garis yang digunakan ini sangat berpengaruh.

2. Bentuk atau Bidang (Shape)

pengertian desain grafis - shape

Apapun yang memiliki dimensi baik berupa lebar dan tinggi, itu dinamakan bidang atau bentuk. Terdapat dua bentuk atau bidang yang digunakan dalam desain grafis ini, yaitu bentuk geometris dan nongeometris.

Untuk contoh dari bentuk geometris adalah lingkaran, segitiga, segiempat dan bentuk lainnya. Kesan yang ditampilkan dalam menggunakan bentuk geometris ini akan terlihat formal.

Sedangkan, untuk bentuk nongeometris ini merupakan bentuk yang tidak beraturan. Terkadang para desain menggunakan bentuk ini untuk menghasilkan kesan yang tidak kaku, lebih dinamis dan tentunya tidak formal.

Bentuk atau bidang ini sangat mempengaruhi hasil, keran perannya cukup penting dalam desain grafis.

3. Tekstur (Texture)

tekstur
Mondschwinge – pixabay.com

Unsur lain dalam desain grafis yaitu tekstur, merupakan tampilan permukaan yang nantinya akan terlihat. Tekstur juga bisa disebut dengan corak, yang dimana tekstur ini tidak hanya dilihat tapi juga bisa diraba atau dirasakan.

Untuk cara membuat tekstur dalam jenis desain komunikasi visual ini adalah hanya mengatur faktor keseimbangan dan kontras saja. Meskipun begitu, kebanyakan orang yang memahami tentang tekstur ini sebagai corak pada permukaan benda.

Ukuran yang sering digunakan dalam sebuah tekstur ini adalah kasar, lembut atau halus, sehingga akan memiliki kesan atau karakter yang khusus.

4. Ukuran (Size)

size

Ukuran atau size, merupakan sebuah bentuk yang terdiri dari beberapa elemen yang bisa diukur, baik dalam skala kecil besarnya, panjang pendeknya maupun tinggi rendahnya.

Ukuran biasanya digunakan untuk menampilkan bentuk yang ditonjolkan atau ditampilkan. Jika semakin besar sebuah ukuran, maka kesan yang akan terlihat akan semakin dalam, begitu juga sebaliknya.

Bagi desianer juga harus memperhatikan aspek kesesuaian, agar perbedaan ukuran tidak terlalu aneh.

5. Warna (Color)

pengertian desain grafis - color

Unsur yang tidak kalah pentingnya yaitu warna, karena warna ini akan mewakili elemen visual yang nantinya akan terlihat mata. Bahkan, warna yang dipilih nantinya akan menentukan arah dan tujuan desain grafis.

Apabila warna tidak cocok atau tidak sesuai, maka hasil desain grafis akan terlihat tidak bagus dan tidak nyaman. Maka dari itu, paduan warna sangatlah penting dalam kombinasi desain grafis.

Adapun semua jenis warna itu memiliki sebuah makna yang dalam.

Seperti contoh dalam warna hitam dan putih, yang nantinya akan menghasilkan pesan atau kesan yang berbeda. Maka dari itu, desainer juga harus memahami permintaan dari cuntomer.

Adapun dimensi warna ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:

  • Hue, merupakan pembagian warna berdasarkan jenis warna, dimana warna-warna tersebut terbagi menjadi warna primer dan sekunder.
  • Value, merupakan dimensi gelap atau terangnya warna.
  • Intensity, merupakan dimensi kejernihan warna.

Penutup

Itulah pembahasan singkat dari pengertian desain grafis, prinsip dan unsur yang ada dalam desain grafis. Semoga bisa menambah wawasan khususnya dalam dunia desain grafis sendiri.

Jika ada kurang atau salah kata dalam artikel ini, bisa langsung komentar di bawah. Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini, agar orang lain atau teman kamu bisa juga memahami tentang desain grafis.

Terima kasih, salam berbagi untuk saling melengkapi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *